Tape singkong relatif mudah ditemui di berbagai tempat di Indonesia. Jika ingin menikmati menu olahan tape yang lain, coba saja colenak. Colenak terbuat dari tape singkong, yang kemudian ditambah kelapa parut dan gula merah cair.
Di Bandung ada colenak yang terkenal yang diproduksi oleh Colenak Murdi Putra. Ada beberapa fakta-fakta unik tentang Colenak Murdi Putra ini.
Diolah dengan Cara Dibakar dan Menggunakan Bahan-bahan
Pilihan
Bahan utama colenak adalah tape singkong. Namun, pengolahan dengan cara dibakar memberikan rasa yang lain. Tape singkong ini harus dibakar dulu hingga kecokelatan sebelum dicampur dengan gula merah cair dan kelapa parut. Cara pembakarannya pun masih menggunakan arang.
Bahan singkong untuk tape dipilih yang berjenis singkong putih karena bisa menghasilkan tape yang tidak terlalu manis. Gula merah cairnya terbuat dari gula aren.
Awalnya Bukan Bernama Colenak
Pak Murdi adalah penjual pertama Colenak Murdi Putra ini. Ia
mulai berjalan pada tahun 1930. Pada awalnya, olahan tape singkong ini disebut dengan peuyeum digulaan atau tape yang diberi
gula merah. Namun, salah satu pembeli mengusulkan nama colenak yang merupakan
singkatan dari “dicocol enak”. Pemberian nama ini terinspirasi dari cara
menyantap tape bakar yang seringkali harus dicocol gula merah berulang kali
sehingga terasa semakin enak.
Menjadi Suguhan di Konferensi Asia Afrika
Keluarga Murdi Putra pasti bangga karena colenak buatannya pernah menjadi bagian dari sejarah saat Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika tahun 1955. Saat itu, colenak terpilih untuk menjadi suguhannya. Hal ini mengagetkan sekaligus membanggakan Pak Murdi. Ia pun memutuskan untuk mengolah sendiri colenak pesanan ini bersama keluarganya.
Momen ini membuat colenak Murdi Putra menjadi semakin dikenal orang. Pada saat konferensi berlangsung, banyak peserta delegasi yang mendatangi Colenak Murdi Putra dan membeli makanan ini untuk dijadikan oleh-oleh.
Memiliki Beberapa Varian Rasa
Semula colenak dijual dengan satu rasa saja, yaitu rasa tape bakar asli dengan perpaduan gula merah dan kelapa parut. Kini, Colenak Murdi Putra juga berinovasi dengan menawarkan varian nangka dan durian.
Untuk mendapatkannya pun tidak harus berkunjung ke tokonya yang berada di Jalan Ahmad Yani nomor 733, Bandung. Kita bisa juga menemukan colenak ini di beberapa pasar swalayan seperti Griya, Borma, Yogya, dan minimarket Indomaret. Dengan harga Rp 12.000 per bungkus, kita bisa menikmati colenak Murdi Putra yang lezat ini.
Colenak pada foto ini dibeli di Indomaret dekat stasiun Hall,
Bandung. Colenaknya dibungkus dengan kertas berlogo Colenak Murdi Putra.
Colenak dengan bungkus hijau ini merupakan varian original. Rasanya legit dan cukup
manis. Tambahan kelapa parut memberikan sensasi lain yang pas berpadu dengan
rasa manis tape dan gula merah. Cocok sekali untuk disantap bersama kopi atau
teh pahit. Dalam setiap kemasan juga dilengkapi dengan garpu plastik sehingga
memudahkan pembeli untuk menyantapnya.
Colenak buatan Murdi Putra ini hanya bisa bertahan dua hari
di suhu ruangan dan satu minggu di dalam kulkas. Meskipun begitu, colenak ini
lebih baik segera disantap saja, ya.
