Setiap rumah tangga pasti biasa menyajikan menu telur dadar. Kok saya
yakin banget? Ya, sepertinya memang begitu. Telur termasuk bahan makanan yang
cukup terjangkau dan memasak telur dadar relatif cepat dan mudah dibuat. Namun
prosesnya bisa memakan waktu kalau harus diberi isian. Lebih tepatnya yang
membutuhkan waktu adalah saat mempersiapkan isi telur dadar. Nah, saya mau
cerita proses memasak telur dadar versi saya. Mudah-mudahan berguna.
Bumbu untuk Telur Dadar
Bumbu minimal untuk
telur dadar versi saya adalah terdiri dari lada dan garam. Cukup memakai dua
bumbu ini saja, telur dadar sudah lezat dan gurih, tak perlu pakai penyedap
rasa lagi. Kalau agak rajin, saya tambahkan juga irisan bawang merah dan cabai
merah atau cabai rawit. Saya sengaja memakai irisan bawang merah dalam jumlah
agak banyak, karena rasa telur dadarnya juga menjadi lebih enak. Kalau mau lebih rajin lagi, bawang merah dan
cabai merahnya diulek sehingga rasanya lebih meresap.
Bumbu lain yang biasa
saya tambahkan adalah saus tiram dan tepung maizena kalau sedang membuat
puyunghai. Rasa telur dadarnya menjadi gurih khas saus tiram dan tekstur bagian
dalam telur menjadi lembut karena diberi tepung maizena. Kalau telur dadar
padang biasanya ditambah kelapa parut. Saya belum pernah buat, sih. Tetapi
sepertinya inilah salah satu rahasianya kenapa telur dadar padang rasanya enak.
Oh iya, berdasarkan
pengalaman saya, kalau garam dan lada dimasukkan ke dalam telur lalu dikocok, biasanya
tidak bisa benar-benar larut. Akhirnya pas telur dadar sudah matang, rasanya
tidak rata. Sebagian rasa asinnya pas, sebagian lagi terlalu asin. Makanya,
biasanya saya mengocok telur terlebih dahulu, baru garam dan lada terakhir dimasukkan
dengan cara ditabur. Kocok lagi hingga benar-benar yakin lada dan garamnya
larut. Dengan cara ini biasanya lada dan garamnya larut dan rasa asin pada
telur dadarnya merata.
Isi untuk Telur Dadar
Isi untuk telur dadar
biasanya adalah sayuran. Minimal dengan menggunakan daun bawang, telur dadarnya
juga sudah enak. Bisa juga ditambah wortel atau kol. Ada juga yang ditambah paprika sehingga rasanya
jadi pedas-pedas agak manis. Mau ditambah sosis, suwiran ayam, atau udang juga
bisa. Pakai keju juga enak banget. Coba saja buat telur dadar isi keju dan
bayam ditambah bawang bombai. Rasanya lezat sekali.
Menurut sumber-sumber
hasil baca-baca di internet, isi telur dadar sebaiknya cuma dua macam saja,
supaya nggak terlalu susah kalau dipotong. Kalau saya malah lumayan suka telur
dadar yang isinya agak penuh sesak. Tetapi memang rasa telurnya jadi agak
berkurang. Jadi, sesuai selera saja, ya.
Bahan Isi Telur Dadar
Harus Ditumis Terlebih Dahulu
Cara ini juga harus
dilakukan menurut saya. Kalau bumbu-bumbu seperti bawang merah, cabai merah,
dan daun bawang tidak ditumis biasanya terasa mentah. Begitu juga kalau isinya
adalah adalah sayuran, kalau tidak ditumis pasti terasa mentah. Kalau sosis,
apalagi sosis siap santap, tidak saya tumis. Cukup diiris kecil-kecil saja,
sosisnya sudah matang bersama telur saat digoreng. Jika ingin menggunakan ayam
atau udang, wajib dimasak terlebih dahulu. Bisa dengan cara diungkep atau
direbus hingga matang, lalu disuwir atau diiris kecil-kecil. Kalau ayam atau
udangnya tidak matang berbahaya untuk kesehatan.
pixabay.com
Minyak untuk Menggoreng
Telur Dadar
Biasanya untuk
menggoreng telur dadar dengan jumlah telur minimal dua butir, saya menggunakan sekitar
6 sendok makan minyak goreng. Kayaknya sih takarannya segitu, saya lebih sering
mengira-ngira saja. Tetapi yang jelas, saya tidak menggunakan banyak minyak
goreng untuk menggoreng telur dadar. Kalau minyaknya banyak, telur dadarnya
memang semakin enak dan penampilannya juga cantik, keriting-keriting seperti
puyunghai. Tetapi kalau selesai menggoreng, minyaknya malah tersisa banyak dan
warnanya menghitam. Akhirnya terbuang begitu saja. Jadi menurut saya cukup
mubazir. Tetapi ini selera ya, kalau lebih suka pakai minyak yang cukup banyak,
ya silakan saja.
Menggoreng Telur Dadar
Sekarang waktunya
menggoreng. Gunakan api sedang saja dan panaskan minyaknya terlebih dahulu. Minyak
untuk menggoreng telur dadar harus cukup panas. Jika minyak tidak panas dan
telur sudah dimasukkan, teksturnya menjadi licin dan rasanya tidak terlalu
enak. Jika minyak sudah panas, tuang kocokan telur ke dalam wajan. Tunggu sampai
telur tidak cair lagi, lalu lipat dua atau tiga kali. Kadang-kadang saya tidak
melipatnya, tetapi langsung dibalik saja.
Kapan saat melipat
telur dadar? Terus terang saja, saya tidak menghitung waktunya. Kalau kocokan
telur sudah berubah bentuk dan tidak cair, barulah dilipat. Tetapi berdasarkan
informasi dari beberapa sumber yang saya baca, setelah 20-30 detik, telur bisa
dilipat. Tunggu beberapa saat lagi, lalu balik sehingga bagian atas telur
menjadi di bawah. Sekarang bagian atasnya ini yang perlu dimatangkan. Tunggu
lagi beberapa saat supaya bagian dalamnya benar-benar matang, kemudian angkat.
Konon telur dadar yang bagus itu teksturnya harus lembut dan matang
semua. Warnanya kuning cerah dan ada semburat warna cokelatnya. Saya sih tidak keberatan dengan telur dadar yang permukaannya berwarna cokelat semua, yang penting tidak gosong atau terlalu cokelat. Telur dadar seperti ini bagian dalamnya pasti
kering dan kurang enak dimakan.
8 comments:
Bener Mba, kalo pake wortel kol tambahin saus fuyunghay makin enaks hehe
Emang enak, cuma agak ribet menyiapkan isi dan saus puyunghai-nya, hehehe.
telur dadar bumbu garam dan merica sudah enak banget, aromanya itu menggoda he he he...
favorit anakku bumbunya ini aja mba Eva, kalau ditambah macem2 malah kurang doyan dia..
Iya, cuma dua bumbu itu aja udah enak, bikinnya juga cepat:) Sophie sama kayak saya, nih:)
Makanan kesukaanku nih, mba. Saya kadang hanya pakai garam tanpa tambahan lada dan rasanya sudah enak.
Bener, mbak Ima. Saya juga suka pakai garam saja. Kalau lada di dapur saya lagi kosong, tetep nggak masalah. Selama ada garam, telurnya memang udah enak.
wah enak banget itu telur dadarnya menggugah selera.. mau coba bikin ah takut ngiler nii hehehe
Ya, silakan bikin. Tapi telur dadar yang ada di foto itu bukan saya yang bikin, hehehe.
Post a Comment