Mengirit Waktu dan Tenaga di Dapur

Wednesday, February 8, 2017

Buat saya, memasak itu menyenangkan, walaupun kemampuan saya belum sampai tingkat mahir. Risikonya, badan jadi capek setelah memasak. Nah, untuk meminimalkan rasa capek, saya punya cara-cara untuk mengirit waktu dan tenaga saat di dapur. Ini dia caranya.

Siapkan dulu bahan-bahan dan peralatan memasak, seperlunya saja sesuai kebutuhan. Hari ini mau masak sayur bayam? Siapkan saja bayam, jagung, dan bumbu-bumbu secukupnya. Ambil bawang merah secukupnya saja, tidak perlu sampai mengangkut wadahnya ke meja dapur. Begitu juga peralatan masak yang dibutuhkan diambil seperlunya sesuai kebutuhan untuk memasak masakan yang akan dimasak. 

Area memasak saya memang tidak terlalu jauh dari kulkas dan lemari dapur. Tetapi kalau sebentar-sebentar bolak-balik mengambil bahan yang terlupa atau peralatan yang ketinggalan, ternyata lumayan menghabiskan tenaga juga loh. Jadi kalau sudah disiapkan semuanya, waktu dan tenaga tidak terlalu banyak terbuang.

Siapkan kantung plastik di dekat meja dapur. Kantung plastik ini berguna untuk menampung kulit bawang, sisa kupasan wortel, plastik pembungkus, dan sampah dapur lainnya. Kalau semua bahan masakan sudah selesai disiangi dan dibersihkan, tinggal buang kantung plastik itu ke tempat sampah. Kita tidak perlu sebentar-sebentar ke tempat sampah untuk membuang sampah dapur. Area dapur juga lebih terjaga kebersihannya karena tidak ada sampah yang berceceran. Dapur yang kotor bikin ilfil, kalau bersih kita jadi semangat memasak.



Cuci peralatan yang sudah kotor. Kalau sedang memasak, sedikit demi sedikit peralatan yang dipakai akan kotor dan menumpuk. Sebelumnya saya suka menunda mencuci peralatan kotor ini. Niatnya sih mau dicuci setelah selesai masak. Tetapi setelah selesai masak, biasanya males banget mau cuci-cuci. Akhirnya supaya tidak menumpuk, peralatan yang kotor saya cuci dengan cara mencicil. 

Mencicil mencuci peralatan ini bisa dilakukan misalnya saat sedang menunggu sup matang atau setelah selesai memotong sayuran. Pokoknya manfaatkan waktu yang sekiranya luang di sela-sela proses memasak dan jangan sampai tangan kita menganggur. Ketika makanan matang, tidak ada lagi peralatan kotor di dapur, dan dapurnya juga terlihat bersih.

Kalau sempat, siapkan bumbu dasar yang sudah jadi. Bumbu dasar biasanya terdiri dari bumbu merah, bumbu putih, dan bumbu kuning. Bumbu dasar bisa dibuat sendiri atau bisa juga membeli yang instan. Membuat sendiri pasti lebih oke, karena terjamin kebersihan dan kesehatannya. Mau buat tumisan, tinggal tumis bumbu dasar yang disukai dan bahan tumisannya. Nggak perlu iris-iris atau ulek-ulek. Mau ungkep ayam, tinggal masukkan bumbu dasar kuning, air, dan ayamnya saja. Lebih hemat waktu dan tenaga, kan?

Kalau sedang mencoba resep baru, baca dan pahami resep tersebut terlebih dahulu. Kalau sudah paham langkah-langkahnya, kita tidak perlu bolak-balik membaca resep, jadi tinggal eksekusi saja. Sekali-sekali lihat resep boleh juga sih, pokoknya jangan sering-sering karena bisa menghabiskan waktu.


Itu dia cara saya dalam menghemat waktu dan tenaga di dapur. Kalau Anda bagaimana, punya cara lain?

10 comments:

Unknown said...

Setuju, mba Eva. Menyicil cucian piring memang sangat membantu.
Dulu waktu masih kerja dan tinggal di perumahan yang disediakan yayasan tempat saya bekerja, saya juga suka bikin persediaan bumbu dasar, jadi kalau masak tinggal cemplang-cemplung. Heheheh

seribu bumbu said...

Sekarang masih suka buat bumbu dasar, Mbak Ima? Apa sudah sibuk menerima pesanan kue? :)

Sandra Hamidah said...

Betul banget Mba, memsak memang menyenangkan tapi terkadang yang maasaknya suka jenuh dan bingung mau masak apa, belum cuciannya hehe tfs ya

Mukhsin Pro said...

Buatin makanan enak dong bu. Hehehe

seribu bumbu said...

Boleh. Makanan enak kesukaannya mas Mukhsin apa, sih?:)

seribu bumbu said...

Hai Mbak Sandra, aku juga begitu. Suka bingung menentukan menu. Beres-beres abis masak juga suka males:)

Unknown said...

Sekarang sudah tinggal sama orangtua dan tidak pernah bikin bumbu dasar lagi, mba. Heheheh...

seribu bumbu said...

Oh begitu:) Semoga sukses bisnis kuenya:)

Monica Rampo said...

setuju banget mba Eva... apalagi tuh yang coba resep baru... paling enak tuh kalau sampai hafal bahan resepnya dan cara buatnya..jadi tinggal lanjut eksekusi... paling bete kalau sebentar bentar lihat resep lagi, menghabiskan waktu..hi hi hi tapi terkadang kalau lupa resep perasaan sudah hafal eh salah menakar bahan

seribu bumbu said...

Iya betul, sebentar-sebentar lihat resep emang bikin bete. Saya biasanya begini kalo bikin kue. Soalnya belum mahir. Salah menakar bahan juga pernah:)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS